Aku akan menulis, kemudian mati.
Penaku patah, aku berhenti sebentar. Memikirkan cara lain untuk menuntaskan tulisanku. Ah, tulisan mana yang bisa tuntas? Sekalipun Harry Potter sudah sampai seri ketujuh, namun ia belum tuntas. Kalau dalam adegan seks, penggila novel bergenre sihir ini justru semakin dirangsang. Tak ada klimaks. Antiklimaks pun masih perlu dipertanyakan. Dunia berakhir, mungkin itulah antiklimaks sejati. Tapi, aku juga tidak yakin.
Sampai mana tulisanku tadi? Hmmm…imajinasiku terpenggal. Gara-gara pena yang patah. Kenapa tidak menulis dengan bolpoin saja? Atau mengetik di komputer? Laptopmu kan ada? Ah, calon sastrawan besar tidak akan pernah mengesampingkan pena. Komputer hanya fasilitas kedua.
Di halaman belakang rumah, aku sedang menjerang air di atas tungku. Tentunya berbahan kayu bakar. Sempat pula kumasukkan beberapa kuntum mawar dan melati ke dalam gejolak api. Biar harum airnya? Ah, tak tahu aku. Yang penting, aku suka aromanya. Eh, kompor gas dan dispenser kan ada? Iya. Tapi, aku suka yang tradisional. Tungku tanah liat, kayu bakar, dan tempayan – kupikir mewakili citarasa tradisional. Aku suka.
Rupanya sudah mendidih. Lama juga. Aku sampai mampu menuliskan sepuluh halaman, baru airnya mendidih. Kayu bakarnya, meski tak kujaga, masih tetap menyala. Merah baranya terlihat dari jarak delapan meter aku berdiri sekarang.
Sekilas, aku ingat kertas-kertas tulisanku yang tergeletak di meja kayu mahoni. Ah, aku butuh refreshing. Coffee break. Sebenarnya, aku tak suka minum kopi. Tapi, karena itu satu-satunya bubuk minuman di dapurku, ya…mau tidak mau. Nanti malam, aku mau ke toko saja. Beli sekotak teh hijau, teh hitam, dan teh biasa. Tiga macam teh itu juga menggambarkan tiga jenis tamuku. Aku sering menghidangkan teh pada mereka. Ekspresi hangat di wajah mereka, membuatku yakin, mereka suka teh bikinanku.
(bersambung…)
nice to read……thanks
makasih!!!
selain teh…enak juga di jamu tulisan seperti ini.———————–good work, bro !
sambungan mie kematian???
ouch…tidaaakk!!!cerita, setting, dsb akan saya bikin beda…gitu loh mbak presiden!!!:-)
tulisan yang hangat2 kayak pisgor di musim hujan…
menanti kelanjutannya…………hepi ending????……:))
menulislah Lu….aku yakin someday u will be a great one !
who knows!!!semuanya bisa aja mungkin…Happy or sad??? Wait it yeah!!!
amiiiiiiinnnn…duh, jadi terharu baca reply-annya mbak…mbak juga ya??? SEMANGAT!!!!
Kabar gembira!! Buat yang suka nulis-nulis, buat penulis muda, buat para blogger, buat temen2 yg hobi nulis tapi belum bisa buat buku, belum percaya diri, sekarang sudah ada medianya, Situs Komunitas Penulis Indonesia,Penulis-Indonesia.com, kayak Friendster tapi khusus buat yang hobi nulis, penulis, pujangga, penulis naskah, blogger… fasilitasnya juga cukup oke, lengkap dgn alamat pribadi untuk profil, blog, dan album…ada chatnya juga loh :)Baru dibuka 1 Januari 2008 lalu, skrg membernya sudah 300an 🙂 rame buanget loohh aktifitasnya!!Semoga bermanfaat :)Cepetan gabung ya 🙂 di sini alamatnya :Penulis-Indonesia.com atau tanpa tanda –PenulisIndonesia.com