Curhat Malam Minggu


Beberapa minggu belakangan ini, malam mingguku terisi dengan kegiatan ‘syaiton’. Apa itu? Ya, nongkrong sampai pagi di Mc.Cafe Delta. Nongkrong? Kayaknya nggak Fatah banget deh! Hehe…Iya juga sih! Tapi, bakalan beda ceritanya kalo ada wifi gratisan.

Iya. Dengan niat tulus ikhlas dari kosan, kami berangkat dari kosan masing-masing. Dan…entah kenapa format kami lebih sering bertiga. Malam pertama, Kiki, aku, Yani. Malam kedua, aku, Yani, Shendy. Malam ketiga, aku, Nino, Yani. Malam ini aku, Nino, Yani, dan ketambahan lagi…Firman. Berempat deh untuk malam ini.

Apakah yang kami perbuat selama di Mc.Cafe sampai pagi? Ya, selain ngenet gratisan, kami juga ngerjakan tugas-tugas kuliah. Jurnal-jurnal yang tak putus-putusnya. Juga curhat, ngobrol, dan tiduuuurrr… untung mc.cafe nyediakan sofa juga. Jadi, kalo salah satu di antara kami sudah ‘mabok kepala’, ya monggo…tepar sajjo!

Dan…aku adalah makhluk yang selalu menyempatkan diri untuk tepar! Tidak seperti yang lainnya. Begitu jam sudah menunjukkan pukul ‘hampir subuh’, dengan serta-merta kepalaku mengajak untuk tidur. Lupakan sejenak wifi gretongan. Lupakan sejenak tugas-tugas yang –tentu saja- belum kelar. Lupakan sejenak pengunjung yang masih wara-wiri dengan keanekaragaman mereka. Lupakan! Tidur itu penting. Meski barang sejenak dua jenak empat jenak…lama-lama gue jadi jinak! (garing mode:ON)

Sambil maenin laptop masing-masing, kami ngobrol banyak. Biasanya masalah kuliah, teman-teman, gosipin pengunjung yang ‘mencurigakan’, ngakak-ngakak, ngikik-ngikik, dan tiba-tiba saja bisa berdiam lama. Tertegun di depan laptop masing-masing. Entah facebook-an, YM-an, ngeblog, ngegame, nulis (kayak aku), dsb. Hanya musik yang hingar terdengar. Non-stop music!

Jika pagi telah tiba, wajah-wajah kami pasti menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Kuyu. Kucel. Ngantuk. Sudah tiba saatnya menidurkan diri. Pulang ke rumah atau kosan masing-masing. Menyelami kenikmatan kasur sendiri. Tidur sampai siang. Bettapa…

Oya, sholat tentu saja tak terlupa!

Mc.Cafe, 4 April 2009

Btw, gara-gara keseringan kek gini, ada yang ngambek lho! Uhukkk..uhukkk…

22 thoughts on “Curhat Malam Minggu

  1. masfathin said: ehem, siapa tuh yang ngambek? hehe“Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya,”

    nah…itu dia… (nunjuk seorang gadis di tepi jendela — loh, kok inget Totto Chan)Kalo begadang versi saya ini, hanya sekali seminggu… so, boleh-boleh saja kan, Bang Roma? Apalagi ini dalam rangka ngerjakan tugas (halah…ngeles)

  2. masfathin said: bukan gadis jeruk, kan? hahahaha…okelah Fatah, met ‘lembur’ ya bikin tugas 😀

    hahaha… ssssssstttttini akan menjadi rahasia antara aku dan dia…. :p

Tinggalkan Balasan ke lafatah Batalkan balasan