Aku Kau Buku, Sewa Buku Online yang Murah!

Apakah judul di atas terdengar puitis?

Mungkin sebagian orang akan mengatakan, “Iya”. Sebagian lagi akan berkata, “Biasa saja.” Saya mesti belajar untuk mengantisipasi yang kedua karena itu akan memantik pertanyaan, “Kenapa biasa saja?”

Tak perlu berpanjang kalam. Saya mau bercerita di blog ini kalau Aku Kau Buku adalah lapak sewa buku daring (onling) yang saya cetuskan sejak Februari 2017. Namun, saya sempat vakum – tidak mengurusnya sama sekali setelah mengunggah puluhan buku – selama lebih dari 1,5 tahun.

Mengapa demikian lama?

Sebab dalam rentang itu, saya mengalami banyak drama dalam pekerjaan. Kondisi yang makin tidak kondusif membuat konsentrasi saya pecah berkeping-keping. Akhirnya, penyewaan buku ini pun tidak saya urus sama sekali.

Setelah lepas dari pekerjaan utama dan hanya jadi pengajar dan editor lepas, saya akhirnya punya banyak waktu untuk mengulik kembali ‘harta karun yang telah lama saya timbun’. Salah satunya adalah Aku Kau Buku

Aku Kau Buku

Aku Kau Buku, usaha sewa buku daring yang saya kelola sejak Februari 2017

Saya kembali menyeriusi Aku Kau Buku juga bukan tanpa pemicu. Saya terpilih sebagai pelatih materi pemasaran digital Google Gapura Digital Surabaya. Karena menjadi pelatih, tentu tidak cukup pengalaman dan ilmu saya selama bekerja ikut orang. Saya pikir perlu ada usaha ‘riil’ yang saya jalankan sendiri. Dan, satu-satunya yang memungkinkan untuk saya jadikan sebagai bahan materi adalah jasa penyewaan buku daring saya.

Saya juga berpikir bahwa saya perlu menyeriusi ini. Ini usaha berskala kecil. Cocok dengan apa yang saya sampaikan pula di hadapan para peserta yang notabene para pengusaha skala kecil dan menengah. Kalaupun saya tidak menceritakan kisah sukses Aku Kau Buku – yang juga memang masih merintis dan belum berada di level sukses (masih jauh) – setidaknya saya bisa berbagi perjuangan saya menumbuhkan Aku Kau Buku.

Untungnya, menjadi pelatih Google Gapura Digital Surabaya tidak dituntut harus punya usaha nan besar. Konsep yang dibangun adalah berbagi ilmu, pengalaman, pandangan, tip dan trik.

Saya bersyukur karena ngeblog sejak 2007 sampai sekarang, pernah jadi kontributor di beberapa media, jadi pemred di sebuah media daring tentang arsitektur dan interior, serta mengajar di sekolah menulis. Itu semua pengalaman berharga yang saya olah dan sajikan untuk para peserta, terlepas dari salindia (power point) yang telah disediakan oleh tim Gapura Digital untuk disampaikan.

Balik lagi ke Aku Kau Buku.

Aku kau buku2

Aku Instagram Aku Kau Buku, usaha penyewaan buku daring (onling) yang saya kelola

Saya punya impian besar terhadap Aku Kau Buku. Saya tidak mau setengah-setengah. Apalagi sebentar lagi saya akan pulang kampung ke Lombok. Saya akan membawa Aku Kau Buku ke sana. Bagaimana menggerakkan orang-orang untuk membaca buku dengan menyodorkan koleksi pribadi saya.

Juga, saya tidak akan semata-mata menjadikannya sebagai usaha penyewaan buku. Saya punya semacam road map yang pelan-pelan sedang saya petakan untuk usaha ini. Intinya akan bergerak di ranah literasi. Itu payung besarnya. Detailnya apa saja? Mohon maaf, belum bisa saya bocorkan di sini.

Sejauh ini, saya bergerak di antara jalur optimisme dan pesimisme. Maklum, manusia. Kadang ketika semangat sedang menyala-nyala, saya bisa rajin membuat konten untuk Instagram Aku Kau Buku. Apalagi ketika unggahan-unggahan saya mendapat sambutan dari pengikut.

Akan tetapi, ada kalanya pesimisme menyerang. Apalagi ketika sepi penyewa atau pengikut tidak banyak bertambah.

Sangat manusiawi sekali, bukan?

Terlepas dari itu, saya belajar dari beberapa orang yang saya ikuti di media sosial tentang pentingnya konsistensi. Tak apa merangkak atau tertatih-tatih, tapi tetap bergerak maju. Saya masih berada di fase itu.

Syukurlah saya menyadari bahwa saya masih perlu belajar banyak untuk membangun bisnis. Untuk itu, saya membeli buku-buku bisnis, mengikuti akun-akun bisnis, dan melingkupi diri saya di lingkungan pebisnis (salah satunya dengan jadi pelatih Google Gapura Digital).

Bismillahirrahmaanirrahiim … Saya menaruh harapan besar pada Aku Kau Buku. Saya memahami betul bahwa memulai itu berat. Memulai itu sulit. Namun, selama dikerjakan dengan senang hati plus selalu berupaya membekali diri dengan pemahaman dan keterampilan, baik lunak maupun keras, itu akan sangat membantu.

Jangan menyerah!

Sila Urun Tutur